Minggu, 05 Januari 2014

Pengembangan Kelas maya pada Pendidikan Menengah




PENGEMBANGAN KELAS MAYA PADA PENDIDIKAN MENENGAH
(Sebuah Upaya Pemanfaatan Positif Internet pada Pendidikan)


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Statistik dan Komputer


Oleh
Joko Saptono
NIM. Q100130009
Jur. S2 Manajemen Pendidikan
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGEMBANGAN KELAS MAYA PADA PENDIDIKAN MENENGAH
(Sebuah Upaya Pemanfaatan Positif Internet pada Pendidikan)
Oleh Joko Saptono, S.Pd.

A.      Latar Belakang

Teknologi informasi telah merambah pada hampir seluruh spektrum kehidupan manusia. Percepatan perkembangan teknologinya semakin meningkat secara berlipat sebagai akibat pertumbuhan pembaharuan dan penyelarasan kebutuhan manusia.
Pada tataran penggunaan teknologi sebagai media pengelolaan informasi, teknologi informasi telah mulai diajarkan bagi siswa SMA/SMK sejak tahun 2000, dalam kemasan Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Mata pelajaran “KKPI”, dalam sebutan nama mata pelajaran lain sejenis, juga mulai tumbuh pada jenjang pendidikan di bawah dan yang setingkat dengan SMA/MK.
Pengenalan fungsi komputer bagi siswa dan terutama, mahasiswa, serta masyarakat luas sudah lebih dari sekadar pengelolaan informasi sebagai langkah awal mendapatkan informasi lebih cepat. Siswa pada jenjang pendidikan menengah di lokasi tertentu, kota besar atau sekolah yang sudah memberikan mata pelajaran “KKPI”, tidak dapat menunggu lebih lama lagi untuk memanfaatkan kemudahan dan percepatan teknologi informasi, terlebih pada masa yang sudah memasuki era digital. Pertumbuhan dan percepatan teknologi harus dimanfaatkan. Justru pemanfaatan kemudahan dan percepatan teknologi informasi ini akan menjadi bumerang yang merugikan siswa bila tidak diarahkan pada materi yang bermanfaat bagi siswa dan masyarakat luas.
Pada tataran pengelolaan informasi untuk mendapat informasi lebih cepat, mata pelajaran KKPI telah berhasil mengubah kesadaran siswa memasuki era informasi. Kesadaran tersebut masih bersifat pasif, masih sebagai penerima informasi. Peningkatan tataran ini adalah kesadaran menggunakan teknologi informasi sebagai media berbagi (sharing) informasi kepada pihak lain. Di luar kendali pendidikan, media sosial juga berkembang cepat dan justru lebih merebak, sangat luas.
Idisemi Apulu and Ann Latham (2008) menyatakan ICT helps organizations to exchange information and build closer relationships with their customers, suppliers and business partners. It also helps companies to provide immediate customer feedback that allows them to react fast to customer demands and recognize new market niches.

Karya-karya digital demikian dekatnya dengan, bahkan masuk dalam, kehidupan kita tanpa kita sadari pada masa sekarang. Pemanfaatan digitalisasi tersebut harus diberi warna pendidikan. Salah satu bentuk karya digital tersebut adalah buku digital yang nirkertas, yang justru dapat diperkaya dengan media dengar-pandang (audio-visual).
Berbagai upaya tersebut, bagi siswa SMK dikemas dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital pada Kurikulum 2013. Mata pelajaran ini menjadi bagian dari Kelompok Kejuruan, pada subkelompok Dasar Kompetensi Kejuruan. Bentuk akhir yang terukur dari mata pelajaran ini adalah:
1.          Keterlibatan siswa dan guru dalam kelas maya yang memanfaatkan ‘media sosial terbatas’.
2.          Presentasi gagasan produk benda jadi atau konsep layanan lain dalam bentuk ‘buku digital’ yang nirkertas dan dilengkapi media dengar-pandang.

B.      Pengertian Kelas Maya (Virtual Class)
Kelas maya atau kelas virtual adalah sebuah lingkungan belajar berbasis web yang :
1.          Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya jejaring pembelajaran social( social learing network), unutk pemelajaran dan manajemen kelas
2.          Memuat konten-konten digital yang dapat diakses dan dipertukarkan dimana saja, dari mana saja dan kapan saja.
Dalam kelas maya dapat diketahui kemajuan proses belajar , yang dapat dipantau baik oleh guru, siswa maupun orang tua. Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh, system tersebut  juga dapat digunakan sebagai penunjang kelas tatap muka.
1.       Aktivitas Kelas Maya
Kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
a.       Siswa mengikuti kelas maya untuk mata pelajaran tertentu dengan jadwal tertentu
b.      Interaksi antara siswa dan guru dilakukan di tempat terpisah dengan syarat waktu kelas tetap disepakati bersama antara siswa dan guru.
c.       Di bawah bimbingan guru, siswa mengikuti proses pemelajaran melalui kelas maya berbasis web (web virtual class)
2.       Penerapan Sistem Kelas Maya
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan kelas maya ;
a.       Ketersediaan hardware dan software pendukung yang dibutuhkan
b.      Tersedianya infrastruktur jaringan pendukung yang memadai dan
c.       Kebijakan yang mendukung pelaksanaan kelas maya.
3.       Hasil Pelaksanaan Kelas Maya
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, pelaksanaan kelas maya perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a.       Kelas maya harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu perlu diciptakan suasana belajar di kelas yang lebih interaktif dan dinamis. Hal tersebut antara lain dapat diwujudkan dengan :
1)      Merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik
2)      Menyusun bahan belajar yang baik
3)      Memfasilitasi terjadinya komunikasi timbale balik antara siswa dan guru
b.      Kelas maya harus dapat menyediakan berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi (rencana pembelajaran, bahan ajar, tugas-tugas, dan penilaian hasil belajar) serta dapat mengukur pencapaian kompetensi siswa.
c.       Kelas maya juga perlu dirancang supaya siswa dapat berbagi (share) hasil karya dan bertukar pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya. Misalnya konferensi jarak jauh menggunakan desktop (desktop video conference) dapat digunakan untuk ceramah atau penyajian. Dapat juga dilakukan simulasi secara daring (online) mengenai penerapan pengetahuan tentang prosdur melakukan sesuatu yang baru dipelajari. Simulasi seperti ini harus dirancang untuk dapat memperoleh umpan balik, sehinga dapat diketahui apakah penerapanpengetahuan yang disimulasikan tersebut benar atau salah.
d.      Kelas maya harus dapat meningkatkan motivasi sekolah para siswa.

C.      Jenis-jenis Pengelolaan Kelas Maya
Pengelolaan kelas maya dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi antara lain sebagai berikut :
1.       Learning Management System (LMS)
LMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan, pengiriman, dan pengelolaan kegiatan dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk pembelajaran daring (online), ruang kelas virtual dan program instruktur yang terpimpin. Contoh LMS antara lain ; Moodle, Dokeos, a Tutor.
2.       Learning Content Management System (LCMS)
LCMS merupakan pengembangan lebih lanjut dari LMS. LCMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang pelatihan dan pengembangan. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola dan memberikan modul-modul saja, tetapi juga mengelola dan menyunting semua bagian yang membentuk sebuah catalog pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari dan menggunakan kembali unit kecil dari konten pembelajaran digital dan asset yang sering pula disebut sebagai obyek  pembelajaran. Asset ini dapat mencakup file media yang dikembangkan dalam penilaian item, simulasi, teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten dalam kursus yang diciptakan. Contoh   LCMS antara lain ; Claroline, e-doceo solutions.
3.       Social Learning Network (SLN)
SLN adalah jejaring social untuk pembelajaran yang terjadi pada skala yang lebih luas daripada kelompok belajar. Menginggal skala sosialnya yang lebih besar, media ini bagi sebagian peserta dapat menyebabkan perubahan sikap dan perilaku, sedangkan bagi sebagian yang lain tidak menimbulkan dampak apa-apa.
Penggunaan jejaring social untuk pembelajaran di Indonesia merupakan hal yang baru. Jika di Negara-negara lain sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, kita baru akan mulai menerapkan dan mensosialisasikan.  Hal yang suka ataupun tidak suka harus kita hadapi bersama adalah kenyataan bahwa penggunaan computer atau laptop masih jauh merata di tanah air kita.

D.      Memanfaatkan Social Learning Network dengan Edmondo
Sebuah akun jejaring social seperti facebook dan twiter saat ini sudah bukan erupakan hal yang asing bagi para siswa SMA/SMK di Indonesia. Namun jejaring social tersebut selama ini beum bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu sebuah solusi memanfaatkan social Learning Network dengan edmondo dalam pembelajaran perlu dikembangkan.
Pemilihan platform jejaring social untuk pembelajaran yang akan digunakan bersama para siswa atau komunitas sekolah perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
1.       Apakah tujuan pembelajaran yang terdapat di dalam benak anda ?
2.       Platform mana yang anda anggap paling nyaman untuk para siswa ?
3.       Seperti apakah pengaturan pemfilteran di sekolah anda?
4.       Adakah kebijakan penggunaan media social atau internet di wilayah anda ?
5.       Apakah diperlukan pembatasan umur ?
Dari berbagai ujicoba, untuk saat ini edmondo adalah platform media social yang cukup sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembelajaran kolaboratif daring yang nyaman dan mudah digunakan. Tidak menutup kemungkinan bahwa pada masa yang akan dating akan kita jumpai program aplikasi yang lebih baik dari edmondo.
Edmondo adalah sebuah platform berbasis web yang menyediakan cara yang aman dan mudah bagi kelas untuk berhubungan, berkolaborasi, berbagi konten, mengakses tugas/pekerjaan, nilai dan pemberithuan/pengumuman sekolah. Perbedaan utama dengan facebook, pembelajaran dalam platform edmondo berlangsung dalam lingkungan yang aman dan terkendali sesuai untuk kebutuhan sekolah.
Dengan edmondo seorang guru dapat dengan mudah mengendalikan lingkungan komunikasi belajar siswa untuk hal-hal yang lebih bermanfaat daripada sekadar penggunaan facebook yang berada di luar kendali guru. Tidak ada peserta yang dapat masuk ke ruang edmondo tanpa persetujuan guru. Siswa tidak dapat menggunakannya untuk berhubungan dengan orang lain seperti yang terjadi pada facebook. Guru dapat mengenali jika ada pengguna/penyusup yang tidak terdaftar ikut serta di dalam kelas.
Sebagai sebuah aplikasi pembelajaran dengan platform media social, edmondo sangat komprehensif seperti layaknya Moodle. Bedanya adalah aksesnya lebih cepat dan penggunaannya lebih mudah.
Edmondo sering digambarkan sebagai facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran. Edmondo merupakan aplikasi yang menarik bagi guru dan siswa dengan elemen social yang menyerupai facebook, tetapi sesungguhnya ada nilai lebih besar dalam aplikasi berbasis social itu.




E.       Kesimpulan
1.       Keberadaan ICT dengan fasilitas internet dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran
2.       Salah satu bentuk pemanfaatan internet dalam pembelajaran adalah dalam bentuk e-learning dengan format pembelajaran kelas maya (virtual class)
3.       Edmondo merupakan media pembelajaran kelas maya dalam platform berbasis social yang cocok untuk dikembangkan di SMK.
4.       Keberadaan edmondo lebih mudah dipelajaran karena mirip dengan facebook yang sudah umum digunakan oleh para siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Seamolec. 2013. Mengenal lebih dekat edmondo sebagai media E-learning.
Zulkifli.M Suparlan Suhartono. (2013) . On Ict-Based Learning Model Of Islamic Education At Senior High School 4 Kendari South-East Sulawesi Province, International Refereed Research Journal www.researchersworld.com Vol.– IV, Issue 4(1), Oct. 2013 [32]
Umunadi, E. Kennedy. (2011).  Perception of Technical Education Students on the Role of ICT in General Studies Programme (GSP) In University Education . International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences October 2011, Vol. 1, No. 3 ISSN: 2222-6990
Goldstein, Edward R. (1995) Competency models help identify promising Candidates.  Healthcare Financial Management; May 1995; 49, 5; ProQuest Research Library pg. 76
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 251/C/Kep/MN/2008 tentang spektrum keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
Samuel Ereyi Aduwa-Ogiegbaen and Ede Okhion Sunday Iyamu (2005).  Using Information and Communication Technology in Secondary Schools in Nigeria: Problems and Prospects. Educational Technology & Society, 8 (1), 104-112.
Idisemi Apulu and Ann Latham.2008.The Benefits of ICT Adoption: An Empirical Study of Nigerian SMEs University of Wolverhampton, UK i.apulu@wlv.ac.uk. A.Latham@wlv.ac.uk
UNESCO-UNEVOC virtual conference on ICT and TVET.2013.  Implications of the ICT revolution for Technical and Vocational Education and Training - The virtual conference, organized by the UNESCO-UNEVOC International Centre for TVET from 14 to 28 May 2013,

Beasiswa S2 Luar negeri

Beasiswa S2 Bagi PNS, TNI, Polri dari Depkominfo. belum terlambat bagi yang berminat
http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/beasiswa/pendaftaran/beasiswa-luar-negeri/

Senin, 30 Desember 2013

Merawat bateray

Merawat Bateray
1 Pendahuluan
Sistim pengisian merupakan sumber bagi tersedianya listrik pada sepeda motor. Peralatan yang dipakai pada sistim pengisian sepeda motor adalah :
1. Generator atau pembangkit listrik.
2. Rectifier atau pengatur arah listrik.
3. Battery atau tempat penyimpanan listrik.
Pada unit kompetensi ini akan dibahas mengenai battery.
Batere adalah sumber listrik arus DC yang timbul melalui suatu reaksi kimia dan mempunyai waktu pakai yang relatif pendek. Battery adalah Suatu alat yang dapat menyimpan tenaga listrik melalui proses kimia, dan akan mengeluarkan arus (tenaga listrik) melalui proses kimia juga (disebut elektrokimia). Perbedaan battery (Storage Batteiry ) dengan Battery Element Kering yang digunakan pada lampu senter atau radio transistor ialah elemen kering tidak dapat diisi kembali (guna menyimpan tenaga listrik sehingga sudah tidak dapat digunakan lagi sedangkan pada battery (storage battery) dapat digunakan lagi setelah diadakan pemakaian dengan jalan mengisinya yaitu menyimpan tenaga dalam bentuk tenaga kimia.
2. Bagian Batere
Kontruksi Battery terdiri dari beberapa sel dimana sel-sel ini mernbangkitkan tenaga listrik. Tiap sel terdiri dari beberapa plat ( lempeng), pemisah ( separator) dan cairan elektrolit.
1.1. KONTAK BATTERY
Kontak battery terbuat dari ebonit/damar sistetis dan bertugas memegangi sel dan menampung cairan elektrolit. Reaksi kimia terjadi di dalam kotak battery, sel-sel tersebut dihubungkan secara seri (kutup positip dari salah satu sel dihubungkan dengan kutup negatip dari sel lainnva) dengan demikian tegangan yang terbangkit sama dengan jumlah tegangan listrik tiap- tiap sel.Setiap sel sanggup membangkitkan listrik dengan tegangan listnik sebesar 2.1 volt. Jadi seandainya battery mempunyai 3 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 6.3 volt, atau bila mempunvai 6 sel maka arus listrik yang terbangkit sama dengan 12.6 volt.  Setiap sel rnempunyai lubang untuk mengisikan cairan elektrolit.
1.2. PLAT-PLAT
Terdapat 2 macam plat, yaitu plat positip dan plat negatip. plat ini berbentuk kisi-kisi terbuat dari timah hitam, atau campuran dari timah hitam dengan antimoni dan ditambahkan dengan bahan yang aktif, sehingga menambah daya penyimpanan arus.
Plat positip dipasang sebelah menyebelah dipisahkan oeh separator sehingga membentuk satu grup plat, atau disebut satu sel. Dalam satu plat (satu sel) terdapat satu plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dari kumpulan plat-plat negatip lebih banyak sehingga kedua ujung dan kumpulan plat-pat tersebut adalah plat negatip. Material aktif dalam plat positip tidak tahan terhadap getaran dan sangat mudah membentuk gumpalan-gumpalan. Untuk mencegah hal tersebut plat positip diberi tutup dan serat gelas.
1.3. Separator(Pemisah)
Separator terbuat dan bahan non konduktor dipakai untuk memisahkan plat positif dan negatip agar tidak terjadi hubungan singkat diantara plat-plat. Pada separator terdapat lubang-lubang dan alur yang halus untuk memberikan jalan terhadap sirkulasi eiektrolit. Bahan separator misalnya : kayu, ebonit atau dari serat gelas.
1.4. Elektrolit
Elektrolit terbuat dan air sulingan (60,8%) dengan asam belerang (39,2%) dan rnempunyai berat jenis 1,26 dengan keadaan battery terisi penuh pada suhu 200 (1,28 pada daerah dingin). Apabila plat-plat telah terendam elektrolit sendiri mengadakan reaksi kimia sehingga mengakibatkan tenaga listrik. Battery atau Accu mempunva fungsi yang penting dalarn instalasi. kelistrikan sepeda motor maka battery harus dapat melayani arus-arus bagi hal-hal berikut ini (Khusus untuk motor dengan sistim penyalaan battery) :
- Untuk penyalaan lampu-lampu pada waktu mesin dihidupkan
- Untuk keperluan tanda -tanda (Isyarat)
3. Pemeliharaan Batere
Untuk menjaga agar battery berada dalam keadaan yang baik (selalu memberikan hasil yang optimal) maka harus diperhatikan hal-hal berikut
-  Harus dikontrol secara teratur apakah zat cair didalam battery cukup atau kurang.
- Bagian atas harus selalu bersih dan kering sebab kotoran dapat menyebabkan pengosongan dini.
-  Battery tidak boleh terlalu lama dikosongkan, battery yang sudah kosong harus segera diisi kembali.
- Cairan battery tidak boleh dikotori dengan kotoran, debu atau serbuk logam.
- Battery jangan sarnpai dimuat berlebihan, apabila battery penuh dan kita muat terus maka akan bermuatan lebih.
Umumnnya battery sepeda motor mernpunya tegangan 6 atau 12 volt dengan kapasitas antara 4-9 Amper-jam (AH). Pada sepeda motor pengeluaran-pengeluaran arus dari batere selalu diimbangi dengan pengisian dari spoel/dinamo, tetap apabila battery itu tidak dipakai terlalu lama maka karena adanya pengeluaran dengan sendirinya (self discharge) battery akan menjadi kosong, pengosongan battery ini akan semakin cepat apabila battery itu harus mengeluarakan arus tanpa adanya pengisian. Agar battery dapat digunakan kembali maka harus diisi kembali.
Pemeliharaan battery mempunyai arti yang sangat penting didalam menjaga agar battery awet dipakai. Kelupaan dalam melakukan tugas-tugas pemeliharaan dapat mengakibatkan rusaknya battery sehingga tidak dapat. dipakai dan harus diganti dengan  yang baru.
Battery yang sudah diisi penuh dan tidak dipakai maka lama kelamaan akan mengeluarkan isi rnuatannya dengan sendirinva, jadi berarti tidak bermuatan listrik lagi. Oleh karena itu setelah battery diisi penuh tidak boleh disimpan begitu saja untuk waktu yang lama. Pada pemakaian kendaraan tiap-tiap hari secara teratur haruslah tiap-tiap seminggu sekali mengadakan pemeriksaan terhadap battery.
4. Pemeriksaan Batere
Cara yang umum untuk menentukan besarnya arus listrik didalam battery adalah dengan mengukur battery berat jenis dan cairan elektrolitnya. Hydrometer berdiri dan sebuah tabung gelas dan pelampung, dan pada pelampungnya dilengkapi dengan garis- garis skala. Apabila e!ektrolit dimasukan dalam tabung gelas tersebut, maka pelampung akan mengapung dan tinggi permukaan elektrolit pada pelampungan akan menunjukan garis-garis skala. disini ditunjukkan perbandingan berat antara elektrolit dengan air, atau berat jenis.

Gambar 4.1 Hidrometer berdiri
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam battery dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik dinarnakan “Kapasitas Battery’. Untuk ini digunakan satuan Amper Jam yang dapat dilukiskan menurut persamaan berikut :
Am per Jam = Arus Pemakaian x Waktu Pemakaian
1. Pemeriksaan berat jenis dan volume jumlah air accu.
Pada waktu battery kekurangan elektrolit separator dari plat-platnya akan keluar/tidak terendam dalam cairan elektrolit yang umumnya ditunjukkan pada garis low/rendah. Akibat hal tersebut diatas maka akan timbul Sulfation pada plat-plat dan melemahnya separator. Sebaiknya bila elektrolit terlalu banyak akan tumpah akibatnya akan merusak chasis serta bagian-bagian lain pada sepeda motor.Untuk itu harus divolume/jumlah air accu dengan tepat. Berkurangnva cairan elektrolit tersebut dikarenakan oleh pengubahan menjadi gas. Pada waktu akhir charge maka perlu diperhatikan apakah ketinggian permukaan air accu selalu tepat Tambahkan cairan eiektrolit apabila cairan sudah menurun dan battery perlu dicharge kurang lebih 1 jam untuk bercampurnya air accu kemudian ukuran beratnva.
2 Pengukuran berat jenis elektrolit
Pengukuran dilakukan dengan jalan menggunakan hydrometer yaitu dengan jalan memasukkan ujung hydrometer pada lubang battere lalu tekan karet penghisap dan lepaskan perlahan-lahan kemudian baca skala yang ada pada tabung ala tersebut.Berat jenis air accu yang baik 1.20 - 1.280.
3. Periksa terminal-terminal battery dari endapan-endapan yang terjadi akibat reaksi battery dan periksa kekuatan dan kekerasan baut penguat pada ujung kutub- kutubnya.
Contoh Kapasitas battery adalah 6 Volt 6 AH (Amper Hour) Artinya Battery ini dapat memenuhi kebutuhan arus sebesar 6 Ampere selama 3 jam.Untuk Penyeteroman battery sebaiknya dengan pengisian 7 % dan kapasitas battery.
4. Pemeriksaan
- Pada battery konvensional, periksa gravitasi spesifik cairannya.
- Isi/charge battery bila “under-charge”.
Catatan:
- Bilamana akan mengukur tegangan battery setelah dicharge, biarkan dulu minimum 30 menit agar kita mendapat ukuran yang akurat, karena tegangannya berfluktuasi bila baru saja diisi.
- Gunakan voltmeter yang tingkat keakuratannya mencapai 0.1 V

Gambar 4.2 Pemeriksaan batere
5. Pengisian pada battery
Proses yang terjadi pada batere adalah :
- Pengisian (charging), dan Generator dan Rectificer.
- Pembangunan (discharging), untuk ke beban (lampu dan lain-lain (penyalaan busi).
Bagian-bagian busi yang terdapat pada battery adalah:
- Plat elektroda positif (perioxide/Pb 02) dengan kutub positif (+).
- Platelektroda negative (timah hitam/Pb) dengan kutub negative(-).
- Plat pemisah (separator).
- Larutan asam sulfat H2S04.
Gambar 4.3 Struktur umum dari batere
Battery menghantarkan listrik pada terjadi reaksi kimia asam sulfur/electrolit diantara dua plat (lead peroxide dan lead). Sulfat dalam elektrolit berpadu dengan bahan plat, membentuk lead sulphate (battery discharged). Dengan mengalirkan arus listrik kembali ke battery, plat berubah kembali menjadi lead Perioxide dan lead (battery charge).
Berat jenis air battery akan berubah-ubah, saat battery sedang mengalami proses, hal ini tergantung dari kondisi perbandingan antara berat jenis asam sulfat dan air yang terjadi didalam elektrolit (air battery). Oleh karena itu proses pengisian battery harus dilakukan dengan tahapan kondisi berat jenis yang terjadi pada air battery.
Gambar 4.4 Reaksi kimia pada batere

Pada saat proses mengisi asam battery, proses elektrolisa memecah air menjadi komponen hidrogen dan oksigen, karena keduanya berbentuk gas, maka katup battery harus dibuka pada saat pengisian battery. Battery dilengkapi dengan lubang angin yang biasanya dirancang dalam bentuk slang untuk membuang gas yang dihasilkan selama pemakaian normal.
Battery disebut overchanged bila arus yang disupply ke battery berlebihan, gas keluar dari plat dan suhu elektrolit meningkat. Suhu yang semakin tinggi menyebabkan air yang hilang semakin banyak dalam waktu cepat hal ini dapat memperpendek usia battery. Bila ditinggalkan tanpa diperiksa lagi, menguapnya air dan elektrolit battery dan suhu yang tinggi akan merusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Gambar 4.5 Proses pengisian batere
Karena battery sepeda motor selalu mengalami putaran siklus charging dan discharging, air dalam elektrolitnya mendidih. Pada plat yang terus menerus kena didihan air akan terbentuk timbunan kristal berwarna putih-proses ini disebut sulfation (lead sulfate). Kristal putih lead sulfate ini sifatnya tidak seperti lead sulfate akibat discharging, sangat sulit untuk mengubahnya menjadi lead peroxide dan lead lembali. Hal ini merusak dan memperpendek usia battery dan tidak hanya terjadi bila kandungan elektrolit battery pada level rendah, tetapi juga terjadi bila battery dalam keadaan discharged untuk waktu yang lama.
Cara Pengisian pada Batere
- Angkat battery dan boxnya dan sambunglah battery pada “battery charger”.
-Sambung kabel (+) charger ke terminal (+) battery.
-Sambung kabel (-) charger ke terminal (-) battery.
- Battery konvensional:
- Buka katup pengisi dan masing-masing sel untuk membebaskan gas.
- Bila level elekrolitnya rendah, tambahkan air destilasi sampai mencapai UPPER LEVEL.

Gambar 4.6 Pengisian Batere
Perhatian:
- Battery menghasilkan gas hidrogen yang dapat menjadi sangat eksplosif. Jangan merokok atau ada sumber api di dekat battery, terutama pada saat sedang mengisi.
- Tekanlah tombol ON/OFF pada chargernya, buka pada batterynya/terminalnya. Bila kabel dalam keadaan tidak tersambung ataupun tersambung pada terminal battery selagi mengisi, bunga api dapat meloncat dan membakar gas tersebut.
- Battery harus selalu dipindahkan/diangkat dan boxnya pada saat mengisi, bila tidak elektrolitnya dapat tercecer dan meyebabkan kerangka /komponen karatan.
Battery Konvensional:
Arus pengisian (charging current) harus dibawah 1/10 dan kapasitas battery sendiri. Misalnya : battery 12 Ah, arus pengisiarlnya harus 1 .2 A. Baterry harus diisi sampai gravitasi spesifiknya menjadi 1.27 1.29 pada 20 derajat Celcius (68 derajat Farenhaed).

Gambar 4.7 Waktu pengisian standar